Angelina Hair
Tau SHAMPOO BAR? Shampoo batangan natural untuk rambut hopeless.
Sebenarnya dari 8th lalu saya sudah ikut program Shamfree (Shampoo Free). Jadi saya menyadari bahwa kandungan shampoo kita itu ada pembusa, pelembut dan pelembab kimiawi dimana pembusanya itu sama dengan pembusa yang ada dalam kandungan detergen! Parahnya ini juga digunakan pada shampoo bayi. Cek ingredients deh... Memang melembabkan rambut secara express tapi karena kimia, lama-lama jadi baal alias rontok juga. Jadi rambut saya itu panjangnya sudah 60cm an. Sudah sering saya 'siksa' dengan keriting, cat, hilite, catok lurus, catok curly... kadang saya berjanji akan tobat tapi yang namanya cewek... Walaupun saya paling keriting 1 tahun sekali, cat bbrp bulan sekali, hilite juga ga pake bleach.. tetap aja hasilnya kering. Padahal perawatan saya pool loh.. masker seminggu sekali, tiap keramas rajin pakai condi/masker, vitamin, hair tonic kemiri, urang aring... ini buat saya membantu banget. Tapi yang kita kerjakan setiap hari yaitu KERAMAS, istilahnya kita makan lauk standar tiap hari dan hanya makan yang bergizi sebulan sekali.... tidaklah cukup. Rambut itu numbuhnya hanya 1-1.5cm setiap bulan. Numbuh lama, rontok sekejap.

Jadi beberapa tahun lalu saya ikut program shampoo free, ini udah banyak dikampanyekan masyarakat LN untuk mengembalikan kelembaban alami rambut. Jadi kulit kepala kita itu memproduksi kelembaban alaminya sendiri. Tapi dengan kelembaban dari shampoo, kulit kepala kita jadi bingung apakah harus produksi/tidak. Dan karena kita jejali terus menerus, kulit kepala jadi malas dan akhirnya sedikit memproduksi kelembabannya. Padahal kelembaban alami inilah yang membuat rambut sehat dan kuat. Tapi kita mana bisa sih keramas tanpa busa. Mustahil itu...
Shampoo Free yang saya jalani itu adalah keramas pakai air + cuka apel saja. Jadi rambut dibasahin, semprotin cuka apel dan pijat2, lalu bilas ulang. Bayangkan saja seperti itu. Tidak ada keramas2an apalagi busa2an. Saya hanya bertahan SATU minggu saja, gaes. Itu juga sudah semaput. Gatel, lepek, ketombean, bau pula... yes! Padahal kalau saya teruskan sampai 1-2 bulan, semuanya reaksi itu akan hilang. Tapi no, berat buat saya. Saya butuh busa. Kulit kelapa saya harus bersih! Saya tidak bisa tidur dengan kepala minyakan karena untuk seorang Trichotillo seperti saya.. MINYAKAN + GATEL = PITAK. Saya akan mencabuti rambut saya karena tidak tahan dengan rasa gatal. Ini gawat! So, saya quit seketika dari program Shamfree.

Lalu saya pernah beli shampoo bar, saya pikir kita tidak bisa tanpa keramas/tanpa busa. Shampoo bar yang saya coba ini, sungguh memberikan efek kering dikepala. Kering yang nyaman dan rasanya rambut saya bisa berkibar-kibar saking ringannya hahhaha.. tapi keramasnya itu! Tanpa busa, gaes. Dan rambut keras sih. Tapi again, EFEK KERINGNYA menyenangkan. Tapi pas proses, penuh penderitaan. Again, karena keras.. rambut pun makin banyak rontok, sisirnya susah... Saya pikir ini tidak benar, saya harus cari yang bisa memberikan kelembaban alami, berbusa dan tetap natural. Jadilah saya browsing2 mengenai manfaat minyak alami yang baik untuk kulit kepala dan rambut. Saya bahkan sempat ikut kurus membuat masker rambut alami dari urang-aring, daun mangkokan, VCO dll.. yang harus dipanasin, direbus, disuling... ternyata panjang prosesnya ya. Dan resep2 shampoo bar itu saya simpan selama bertahun-tahun karena akhirnya saya menyerah pada shampoo kimia dan memborbardir rambut saya dengan perawatan.
Selama masa lokdon Maret lalu, saya punya banyak waktu di rumah jadi saya ubek-ubek lagi resep lama saya, saya sesuaikan dengan perkembangan natural oil jaman now dan mulailah saya membuat shampoo bar sesuai dengan keinginan saya sendiri: untuk rambur rusak dan rontok. Setelah mencoba beberapa loyang kecil, akhirnya saya menemukan resep yang saya sukai, tetap natural, berbusa dan bersih! Dan setelah PH test, adalah PH7, sesuai dan aman untuk kulit kepala. Pas keramas pertama tentu dag dig dug, saya sudah menghabiskan banyak loyang shampoo bar, gaes... dan yes! Berhasil!

Keramas, busa melimpah. Cukup untuk membusa rambut sepanjang 60cm, tetap lembut dan hasilnya tidak serontok sewaktu saya pakai shampoo kimia. Saya bikin dari VCO, Castor oil, Canola, yang baik untuk rambut. Dan saya memberikan beberapa sampel pada teman-teman dan syukurlah feedbacknya positif. Malah mereka minta lagi hanya karena loyang kecil, saya memang tidak bisa membuat banyak. 1 loyang ukuran 1100ml hanya jadi sekitar 7-8 potong shampoo bar dan itupun harus menunggu masa curing 6 mingguan. Lamaaa.... tapi natural ya memang begitu.
Akhirnya saya mulai membuat beberapa shampoo bar lagi, saya campurkan oil yang kaya kandungan untuk rambut seperti Kukui oil, sunflower (vit E), Urang aring... dan ternyata hasilnya sangat baik! Yang saya suka dari shampoo bar buatan saya adalah... rambut saya yang paling kering itu adalah bagian ujung rambut, dimana rambut itu kering dan agak meranggas karena cat, kriting, hilite. Jadi bagian ujung itu selalu saya potong. Nah, saya merasa minyak alami shampoo bar ini ngumpul di ujung, membungkus ujung rambut saya dan ketika saya bilas, bagian ujung rambut ini lebih lembab dari yang lainnya. Saya rasa ini benar-benar shampoo bar untuk rambut rusak. Fyi, saya tidak mencampurkan pewarna/pengawet pada shampoo bar saya. Saya tidak ingin lagi ada kimia2an di rambut, jadi ini shampoo bar yang benar2 natural dengan keharuman dari oil2 itu sendiri. Beberapa shampoo bar hanya saya berikan Peppermint oil yang bermanfaat untuk kulit kepala dan rambut, selebihnya.. tidak ada kandungan lain. Cukup untuk mengharumkan tapi tidak lebai.
Nanti rencananya akan saya produksi dan saya jual dengan harga murah2 saja, agar semua customer saya yang bermasalah rambut bisa merasakan manfaatnya. Saya mengerti bagaimana rasanya rambut rusak, rontok dan hopeless. Saya ingin mereka mencobanya. Semoga! Buat teman-teman yang minat, bisa whatsp saya dulu di 0813.8181.8123 karena slot-nya sangat terbatas. Sementara buat teman-teman yang rambutnya hopeless dulu ya. Thanks!